I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sifat listrik yang paling penting pada kayu adalah resistivitas, sifat dielektrik konstanta dielektrik dan faktor tenaga. Resistivitas pada sebuah material
yang menentukan aliran listrik bahwa akan mengalir ketika material ditempatkan
di bawah memberikan gradien listrik. Dielektrik konstan pada sebuah material
non konduktif menentukan sejumlah energi listrik potensial, dibentuk pada polarisasi
yang diinduksi, disimpan untuk memberikan volume pada material ketika material
itu ditempatkan pada ladang listrik. Faktor tenaga pada sebuah material bukan konduktor
menentukan fraksi menyimpan energi yang diusir sebagai panas ketika material
kayu mengalami polarisasi siklus depolarisasi lengkap.
Sebagai contoh pada industri pengelolaan kayu dan
penerapan sifat listrik pada kayu adalah penting termasuk persilangan pada pola
untuk batas tegangan tinggi, perlatan kerja dan arus panas yang merekat pada
produk kayu dengan luas frekuensi kayu yang tinggi. Moisture meter pada perkakas kayu
berhubungan antara sifat listrik dan kadar air untuk mempertimbangkan kadar
airnya.
1.2. Rumusan Masalah
Beberapa pembahasan masalah yang bisa dirumuskan dalam sebuah
bahasan singkat ini adalah mengenai resistivitas,
sifat dielektrik, konstanta dielektrik, dan faktor tenaga kayu terhadap listrik.
1.3.
Tujuan dan
Manfaat
Pembahasan
tentang masalah tersebut bertujuan untuk mengetahui secara singkat tentang resistivitas, sifat dielektrik, konstanta
dielektrik, dan faktor tenaga kayu terhadap listrik.
.
II.
PEMBAHASAN
2.1.
Sifat Kayu Terhadap Arus Searah (Tahapan
Listrik = TL)
Tahanan listrik (resistivitas)
adalah sifat kayu terhadap arus searah yang merupakan sifat sebuah bahan untuk
menahan jalannya arus arah listrik. Sifat ini diukur dengan satuan (ohm), yaitu
satuan tahanan listrik spesifik atau resistivitas yang dinyatakan dalam satuan
ohm-meter atau ohm-centimeter. Sifat ini bersifat atau khas untuk setiap bahan.
Resistivitas (TL jenis) merupakan konduktor yang jelek. Kebalikan TL jenis
disebut konduktivitas jenis (1/Ω cm), merupakan karakteristik bahan-bahan dasar
bagaimana arus listrik dengan baik mengalir melewatinya. Konduktor listrik yang
baik mempunyai konduktivitas jenis tinggi dan ketahanan jenis rendah. TL jenis
kayu dipengaruhi oleh faktor kadar air, jenis kayu, struktur dan kerapatan.
2.1.1.
Kadar Air
Kadar air merupakan faktor utama dan terbesar yang
berpengaruh terhadap resistivitas (TL), dibandingkan
dengan faktor lain. Bagaimana pun dengan bertambahnya air, maka tahanan listrik
(TL) sangat berkurang dan pada pada konteks ini kayu menjadi paling jenuh
menyerupai air. Konduktivitas dengan perubahan-perubahan kadar air, nilainya
adalah besar dalam daerah antara 0%-titik jenuh serat dan di atas titik
tersebut perubahan relatif sangat kecil. Dengan demikian diketahui bahwa antara
kadar air 0% sampai keadaan titik jenuh serat, TL berkurang 1.000.000 kali dan
antara keaadaan titik jenuh serat samapai ke kadar air maksimum, pengurangannya
hanya 50 kali. Dia atas titik jenuh serat keaadaan ini tidak banyak berubah.
Kayu kering tanur diidentikkan sebagai bahan insulasi atau
penyekat paling baik. TL jenis kayu kering tanur hampir sama denagn porselen
(3x1014) dan parafin (1x1016). Sebaliknya ketahanannya
rendah sebagai bahan konduktor yang baik, tembaga 1,72x10-6, besi
10x10-6, air (destilasi) 5x10-5. Moisture meter hanya
baik untuk pengukuran tahanan listrik di bagian permukaan kayu dengan kadar air
antara 7%-25%.
2.1.2.
Suhu
Faktor kedua yang penting pengaruhnya atas resistivitas arus
searah adalah temperatur atau suhu. Jika suhu naik, maka resistivitas turun
dengan suatu cara yang belum sepenuhnya diketahui. Kayu dengan suhu lebih
tinggi mempunyai tahapan listrik lebih besar, tahap terhadap arus searah dari
pada kayu ringan.
2.1.3. Jenis Kayu
Pengaruh jenis kayu sedikit lebih penting, karena
terdapat perbedaan-perbedaan yang kecil terutama karena substansi bahan kimia
(ion-ion logam) dalam dinding sel atau dalam abu dan kandungan ekstraktif dan
mineral dalam kayu, sehingga masih mempengaruhi resistivitas.
2.1.4. Struktur Kayu
Pengaruh struktur kayu cukup efektif, dimana TL sedikit
banyak bervariasi menurut arah axial dan tranversal. TL arah tranversal antara 2-8
kali lebih besar (2,3 – 4,5 dalam kayu daun jarum dan 7,5 – 8 kali dalam kayu
daun lebar). Antara arah radial dan tangensial tidak ada perbedaan atau kecil
(ketahanan radial bisa sedikit lebih kecil).
2.1.5. Kerapatan
Pengaruh kerapatan tidak jelas, kerapatan
kayu pada tingkat kadar air yang sama, merupakan suatu analogi bila kerapatan 2
kali lipat, TL setengahnya (konduktivitas 2 kalinya).
III. PEMBAHASAN
3.1.
Sifat Kayu Terhadap Arus Searah (Tahapan
Listrik = TL)
Tahanan listrik (resistivitas)
adalah sifat kayu terhadap arus searah yang merupakan sifat sebuah bahan untuk
menahan jalannya arus arah listrik. Sifat ini diukur dengan satuan (ohm), yaitu
satuan tahanan listrik spesifik atau resistivitas yang dinyatakan dalam satuan
ohm-meter atau ohm-centimeter. Sifat ini bersifat atau khas untuk setiap bahan.
Resistivitas (TL jenis) merupakan konduktor yang jelek. Kebalikan TL jenis
disebut konduktivitas jenis (1/Ω cm), merupakan karakteristik bahan-bahan dasar
bagaimana arus listrik dengan baik mengalir melewatinya. Konduktor listrik yang
baik mempunyai konduktivitas jenis tinggi dan ketahanan jenis rendah. TL jenis
kayu dipengaruhi oleh faktor kadar air, jenis kayu, struktur dan kerapatan.
3.1.1.
Kadar Air
Kadar air merupakan faktor utama dan terbesar yang
berpengaruh terhadap resistivitas (TL), dibandingkan
dengan faktor lain. Bagaimana pun dengan bertambahnya air, maka tahanan listrik
(TL) sangat berkurang dan pada pada konteks ini kayu menjadi paling jenuh
menyerupai air. Konduktivitas dengan perubahan-perubahan kadar air, nilainya
adalah besar dalam daerah antara 0%-titik jenuh serat dan di atas titik
tersebut perubahan relatif sangat kecil. Dengan demikian diketahui bahwa antara
kadar air 0% sampai keadaan titik jenuh serat, TL berkurang 1.000.000 kali dan
antara keaadaan titik jenuh serat samapai ke kadar air maksimum, pengurangannya
hanya 50 kali. Dia atas titik jenuh serat keaadaan ini tidak banyak berubah.
Kayu kering tanur diidentikkan sebagai bahan insulasi atau
penyekat paling baik. TL jenis kayu kering tanur hampir sama denagn porselen
(3x1014) dan parafin (1x1016). Sebaliknya ketahanannya
rendah sebagai bahan konduktor yang baik, tembaga 1,72x10-6, besi
10x10-6, air (destilasi) 5x10-5. Moisture meter hanya
baik untuk pengukuran tahanan listrik di bagian permukaan kayu dengan kadar air
antara 7%-25%.
3.1.2.
Suhu
Faktor kedua yang penting pengaruhnya atas resistivitas arus
searah adalah temperatur atau suhu. Jika suhu naik, maka resistivitas turun
dengan suatu cara yang belum sepenuhnya diketahui. Kayu dengan suhu lebih tinggi
mempunyai tahapan listrik lebih besar, tahap terhadap arus searah dari pada
kayu ringan.
3.1.3. Jenis Kayu
Pengaruh jenis kayu sedikit lebih penting, karena
terdapat perbedaan-perbedaan yang kecil terutama karena substansi bahan kimia
(ion-ion logam) dalam dinding sel atau dalam abu dan kandungan ekstraktif dan
mineral dalam kayu, sehingga masih mempengaruhi resistivitas.
3.1.4. Struktur Kayu
Pengaruh struktur kayu cukup efektif, dimana TL sedikit
banyak bervariasi menurut arah axial dan tranversal. TL arah tranversal antara
2-8 kali lebih besar (2,3 – 4,5 dalam kayu daun jarum dan 7,5 – 8 kali dalam
kayu daun lebar). Antara arah radial dan tangensial tidak ada perbedaan atau
kecil (ketahanan radial bisa sedikit lebih kecil).
3.1.5. Kerapatan
Pengaruh kerapatan tidak jelas,
kerapatan kayu pada tingkat kadar air yang sama, merupakan suatu analogi bila
kerapatan 2 kali lipat, TL setengahnya (konduktivitas 2 kalinya).
3.2. Konstanta Dielektrik (KD)
Konstanta dielektrik (Dielectrik Constant) disebut
juga permeabilitas elektrik, merupakan ukuran nilai insulasi atau penyekat
sebuah material dengan tetap memperhatikan jalan lintasan arus frekwensi
tinggi. Sifat-sifat dielektrik dari sebuah material dinyatakan dalam konstanta
dielektrik dan memiliki energi atau tenaga.
Perekatan dengan resin sintesis atau etah dapat
dilakukan karena bila arah arus listrik (bolak balik) diubah dengan cepat
(frekwensi tinggi), material dielektrik menjadi panas karena pergerakan atau friksi
elektron-elektron dalam molekul benda yang bersangkutan.
Konstanta dielektrik ruang hampa udara (vakum) = 1.
Cairan atau zat padat lain mempunyai nilai konstanta elektrik lebih besar,
contohnya KD air adalah 81, dan kayu kering bervariasi antara 2-3 dan nilainya
akan meningkat dengan bertambahnya kerapatan, kadar air dan temperatur.
Sebaliknya konstanta dielektrik menurun dengan bertambahnya frekwensi arus
bolak balik. Konstanta dielektrik pada kayu kering ±1,5 kali lebih tinggi dalam
arah aksial dibandinkan dengan arah transversal.
Pada kerapatan 0,4- 0,6 g/cm3, konstanta
dielektrik kayu kering tanur ± 1,8 – 2,2. Pada kadar air 10% nilai konstanta
dielektrik bervariasi dari 2,7 – 3,5 dan pada kadar air 20% bervariasi dari 4,0
– 5,4 serta pada kayu basah nilai konstanta dielektrik mencapai 81 (sama dengan
air). Beberapa moisture meter dielektrik umumnya berdasarkan atas hubungan
konstanta dielektrik dan kadar air. Namun kelemahan alat
tersebut adalah pembacaan skala dipengaruhi kerapatan kayu.
3.3. Faktor Tenaga
Faktor tenaga listrik (Dielektrik Power Factor)
merupakan sebuah ukuran kecepatan energi elektrik yang diserap oleh sebuah
benda ukuran kecepatan energi elektrik yang diserap oleh sebuah benda. Energi
dalam hal ini dinyatakan dalam bentuk panas, dengan nilai antara 0-1. Nilai ini
meningkat seiring dengan meningkatnya kadar air kayu, kerapatan kayu dan
frekwensi arus lisrtik. Faktor tenaga tersebut lebih besar terjadi pada arah
sejajar serat kayu.
Moisture meter elektrik merupakan suatu tipe yang berdasarkan
atas hubungan antara faktor tenaga (factor power) dan kadar air. Kayu
memperlihatkan efek piezoelektrik. Piezoelektrik dipengaruhi oleh adanya
penyimpanan serat (sekitar mata kayu), berat jenis (kadar kristalit)
IV.
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dari pembahasan secara singkat yang telah
dipaparkan, dapat diketahuai bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi sifat listrik pada kayu adalah resistivitas, sifat dielektrik, konstanta
dielektrik dan faktor tenaga. Pada resistivitas kayu terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhinya yaitu kadar air, jenis kayu, struktur dan kerapatan. Di
dalam kayu, konstanta dielektrik sangat bervariasi menurut kadar air, berat
jenis dan frekwensi arus bolak-balik
4.2. Saran
Dengan adanya pembahasan
mengenai sifat fisik kayu terhadap listrik, diharapkan kepada mahasiswa agar dapat minimalnya mengetahui
secara singkat kemudian untuk lebih maksimal dalam memahaminya diharapkan
kepada mahasiswa lainnya untuk mencari bahan-bahan bacaan lain yang berkenaan
dengan hal ini, Sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai sifat
fisik kayu terhadap listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Julius. 2010. Sifat Listrik Pada Kayu. http://juliusthh07.blogspot.com/2010/02/ sifat-listrik-pada-kayu.html#ixzz2CxqLG9cF. Diunduh pada tanggal 22
November 2012
Usman, Fadillah. 2006. Mengenal Sifat Fisika Kayu. Fakultas Kehutanan
Universitas Tanjungpura. Pontianak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar