I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata,
yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis,
mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan
kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan,
kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam
peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan
tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban
bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.Jenis-jenis
kertas : kertas bungkus (untuk semen),kertas lilin,kertas tisu (sigaret,
karbon, tisu muka),kertas cetak (untukbuku cetak),kertas tulis (HVS),kertas
koran,dan kertas karton.ertas karton
Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat
menjadi pulp, kertas dan kardus. Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku, pembuatan pulp
(secarakimia, semi‐kimia, mekanik atau limbah kertas), pemutihan,
pengambilan kembali bahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas.
1.2.
Rumusan Masalah
Beberapa
pembahasan masalah yang bisa dirumuskan dalam sebuah bahasan singkat ini adalah
mengenai bahan dasar dalam pembuatan pulp, proses secara garis besar dalam
pembuatan pulp menggunakan metode mekanis, alur skema dalam pembuatan pulp secara mekanis dan tipe-tipe gerinda.
1.3.
Tujuan dan
Manfaat
Pembahasan tentang masalah
tersebut bertujuan untuk mengetahui secara umum tentang bahan dasar dalam pembuatan pulp, proses secara garis besar dalam
pembuatan pulp menggunakan metode mekanis, alur skema dalam pembuatan pulp secara mekanis dan tipe-tipe gerinda. Serta hasil pembahasan ini dapat
bermanfaat untuk mengetahui secara garis besar tentang bahan dasar dalam
pembuatan pulp, proses secara garis besar dalam pembuatan pulp menggunakan
metode mekanis, alur skema dalam pembuatan pulp
secara mekanis dan tipe-tipe gerinda.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pulp
Pulp adalah hasil
pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis,
semikimia, kimia). Pulp terdiri dari serat-serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas.Proses pembuatan pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis, kimia, dan semikimia.
Prinsip pembuatan pulp
secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda.
Proses mekanis yang biasa dikenal diantaranya PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi
Groundwood). Proses semi kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia.
Yang termasuk ke dalam proses ini diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical
Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan
proses mekanis.
2.2.
Paper
Proses pembuatan kertas merupakan suatu proses
pengolahan bubur serat ditambah dengan zat-zat penolong (filler) untuk menambah
kekuatan kertas, menjadi lembaran-lembaran kertas yang diproses pada suatu alat
yang disebut mesin kertas (paper machine).Secara garis besarnya proses
pembuatan kertas terdiri dari tiga tahapan:
1. Stock preparation (proses persiapan bahan baku). Bagian ini berfungsi
untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye),
menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori-pori diantara
serat kayu), air, dll sebelum masuk ke mesin kertas (paper machine). Bahan yang
keluar dari bagian ini disebut stock (campuran pulp, bahan kimia dan air).
2. Forming (proses pembentukan). Proses ini sudah berada pada paper
machine, dimana bahan baku dari stock preparation dibentuk menjadi lembaran
kertas dengan cara menyebarkan bubur kertas secara merata pada paper machine.
3. Proses pembuangan air. Kertas yang telah dibentuk kemudian dikeringkan
(kadar air kira-kira 5%) sehingga menjadi lembaran kertas. Proses ini berada
pada paper machine.
Pulp
yang sudah diputihkan kemudian dibawa ke mesin pembuat kertas dimana akan
dibentuk lembaran pulp pada screen. Air dihilangkan dari lembaran dengan
kombinasi vakum, panas, dan tekanan yang diberikan di bagian penggulung
(roller). Kertas jadi dapat dibuat dengan berbagai jenis berat dan digulung
menjadi gulungan besar untuk diproses lebih lanjut. Kertas jadi terkadang juga
dilapisi dengan kaolin untuk memutihkan permukaan atau diberi pengikat yang
mengandung formaldehyde, ammonia atau polivinil alkohol agar lebih kuat.Energi
yang dibutuhkan dalam proses pembuatan kertas dalam bentuk panas dihasilkan
dari pembakaran sampah padat (sisa potongan kayu) dan uap serta bahan bakar
fosil. Industri kertas membutuhkan energi dalam jumlah besar untuk dapat
beroperasi.
Dalam proses
pembuburan kayu, sisa larutan pemasak dapat dimurnikan kembali dengan proses
pemulihan (chemical recovery). Siklus pemulihan akan
melewati liquor evaporator, recovery boiler, clarifier, dan lime kiln melalui 4
tahapan yaitu :
1.
Air dari pencucian
dialirkan ke evaporator dimana black liquor mengandung konsentrasi solid
sebanyak 65% sampai 75% sebelum masuk ke recovery boiler. Pada recovery boiler,
dalam furnis yang didisain khusus, zat kimia sisa pakai dipisahkan dari limbah
kayu. Zat kimia dalam proses pulping membentuk lelehan menyerupai lava di dasar
recovery boiler, sedangkan limbah kayu dibakar pada bagian atas recovery
boiler. Panas ini digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi yang dapat
digunakan untuk memenuhi uap yang dibutuhkan dalam penggilingan dan kebutuhan
pembangkit listrik.
2.
Sisa larutan pemasak
(black liquor) mengandung berbagai senyawa organik dan senyawa sulfur disamping
NaOH and Na2S yang reaktif. Black liquor diuapkan dalam furnis
bersama sodium sulfat (Na2SO4) untuk mendapatkan Na2S,
dan sodium karbonat (Na2CO3) dalam bentuk abu.
3.
Abu kemudian
dituangkan ke tanki besar untuk membentuk green liquor, yaitu campuran dari
sodium sulfida dan sodium karbonat. Abu ini kemudian dicampur dengan air dan lime
(CaO) yang membentuk larutan hijau (green liquor) dan menghilangkan bahan kimia
asalnya yaitu NaOH and Na2S, kalsium karbonat (CaCO3).
4.
Pada langkah
selanjutnya, lime (kalsium oksida) ditambahkan ke dalam green liquor untuk
mengubah sodium karbonat menjadi sodium hidroksida sehingga kembali terbentuk
white liquor yang akan digunakan kambali dalam proses pulping berikutnya.
2.3.
Proses
Pembuatan
Dalam
proses pembuatan kertas terdapat 3 cara:
1. Cara mekanis (groundwood)
ü
pemisahan serat secara mekanis
ü
kekuatan dan derajat putih kertas tidak diutamakan
ü
cocok untuk kertas koran, tisu
ü
konversi 95 %
2. Cara kimia
ü
pemisahan selulosa dengan bahan kimia
ü
bahan pemisah : basa (proses soda & proses kraft), asam (proses sulfit, proses magnetik, proses netral sulfit)
ü
dasar pemilihan proses : bahan baku yang digunakan, sifat pulp
ü
kekuatan dan derajat putih kertas diutamakan
ü
cocok untuk kertas tulis (HVS)
ü
konversi 65-85 %
3. Cara semi kimia
ü
proses campuran antara kimia-pelunakan dengan larutan sulfit ,sulfat atau
soda & mekanis untuk pemisahan serat
ü
jenis proses : proses soda dingin dan proses chemi groundwood
ü
konversi : 85 ––95 %
Setelah melalui tahap
awal tersebut, kemudian berlanjut ke tahap pembuatan kertas basah, pengeringan dalam mesin Fourdrinier dan pembuatan kertas kering.
III.
PEMBAHASAN
3.1.
Bahan Dasar Pembuatan Pulp
Selulosa adalah bahan dasar yang terpenting dalam
pembentukan pulp dan kertas. Selulosa terdapat dalam kayu, kapas, nanas,
jerami, ilalang, bambu, dan lain-lain. Kayu yang digunakan di Indonesia umumnya jenis Akasia. Kayu jenis ini
berserat pendek sehingga kertas menjadi mudah rapuh. Biasanya pada saat
pengolahan di mesin pembuat kertas (paper machine) serat kayu ini dica,mpur
dengan kayu yang berserat panjang contohnya kayu daun jarum.
3.2.
Proses Pembuatan Pulp
Secara Mekanik
Disini pulp dibuat dengan tidak memakai
zat-zat kimia, cukup dengan mesin saja tanpa pereaksi-pereaksi kimia. Sedangkan
untuk proses-proses yang lain memakai pereaksi-pereaksi kimia. Pembuatan pulp
secara mekanik ini memerlukan biaya yang sangat besar, disebabkan disini tidak
dipakai pereaksi-pereaksi kimia untuk menghancurkan potongan-potongan kayu,
yang akan dijadikan pulp atau kertas. Maka pembuatan pulp secara ini jarang di
pakai. Secara garis besar, proses pembuatan pulp dengan cara mekanik dijelaskan
sebagai berikut:
1.
Kayu diambil dari
hutan produksi kemudian dipotong-potong atau lebih dikenal dengan log. Log
disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan untuk
melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku.
2.
Kayu dibuang kulitnya
dengan mesin atau dikenal dengan istilah De- Barker.
3.
Kayu dipotong-potong
menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang sesuai ukuran
diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
4.
Chip dimasak didalam
digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang digunakan untuk membuat
kertas) dengan lignin. Proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical
Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini disebut
pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas
(paper machine).
3.3.
Alur Skema Pembuatan Pulp
Secara Mekanik
Gambar 1. Skema pembuatan pulp dengan
metode mekanik
|
3.4.
Tipe-Tipe Gerinda
Gambar 2. Berbagai jenis gerinda untuk memproduksi pulp secara
mekanik. A. Gerinda dengan tiga lubang, B. Gerinda dengan hidrolik air, C.
Gerinda rantai Warren, D. Gerinda cincin/rotary yang berputar searah jarum
jam.
|
Praktik modern dalam
pengolahan kayu adalah untuk mengolah kayu hasil hutan dalam kecepatan yang
lebih tinggi dan tekanan yang lebih tinggi. Terdapat dua jenis gerinda, yaitu
gerinda otomatis dan semi otomatis.
Gerinda semi otomatis,
merupakan pengembangan awal, yang pertama kali menggunakan pengaturan tuas atau
sekrup untuk menghasilkan pendorong membutuhkan kayu terhadap mata gerinda dan
dalam desain modern yang beroperasi menggunakan tekanan hidrolik. Laju
perputaran dikendalikan oleh tekanan pada saat digunakan.
Gerinda bentuk kantong
memiliki dua, tiga, atau empat kantong yang terletak di bagian atas gerinda.
Kayu dimasukkan secara manual ke dalam kantong dari sisi saat tekanan ditarik.
Indikator digunakan untuk menunjukkan posisi tekanan. Kayu yang digunakan di
kantong penggiling agak pendek, biasanya berukuran panjang 24, 32, atau
kadang-kadang 48. Hasil produksi gerinda bentuk kantong relatif rendah
dibandingkan dengan gerinda lain dan umumnya bervariasi dari 3 sampai 25 ton
pulp kering udara per giling setiap 24 jam. Gerinda tersebut umumnya hanya
digunakan di pabrik kecil karena kebutuhan tenaga kerja yang tinggi.
gerinda hidrolik bertekanan
air yang pertama kali dikembangkan oleh Voith pada tahun 1910 untuk mengurangi
tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses penggilingan. Gerinda ini memiliki
dua kantong yang terletak tepat berhadapan di sisi yang satu dengan sisi yang
lainnya dengan kantong kantong penyimpan log di atasnya.
Ketika hidrolik yang
bertekanan air dioperasikan, kayu otomatis masuk melalui gaya gravitasi dari kantong menuju mata gerinda.
Ketika ruang penuh oleh kayu yang berputar berbalik dan menekan kayu terhadap
mata gerinda, rangkaian proses tersebut membutuhkan waktu kurang dari 30 detik.
Untuk menjaga beban agar relatif stabil, gerinda tersebut dipasang motor
penggerak sinkron berkekuatan sekitar
4000 sampai 6000 hp dilengkapi dengan alat pengatur waktu yang memungkinkan
hanya satu kantong saja yang bisa diisi setiap saat. Silinder tekanan air dikendalikan
oleh operator untuk menjaga beban konstan pada motor listrik. Gerinda hidrolik
bertekanan air menggunakan mata gerinda yang lebih besar, memiliki lebih banyak
gerigi, dan beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi daripada gerinda bentuk
tiga kantong, dan menghasilkan peningkatan produksi pulp per giling. Proses
masuknya kayu lebih mudah di dalam penggilingan tersebut karena kantong terisi
penuh dari dasar hingga mata gerinda. Kecepatan putaran mata gerinda sekitar
240-250 rpm dan produksi yang bervariasi dari sekitar 20 hingga 40 ton pulp
kering udara per giling setiap 24 jam. Gerinda ini sangat populer digunakan di Kanada.
Sebuah variasi dari gerinda
hidrolik bertekanan air adalah gerinda besar
Northern, dikembangkan sekitar tahun 1929 dan sejak saat itu banyak
digunakan di pabrik bagian Amerika Utara, terutama di Amerika Serikat. Gerinda
tersebut memiliki dua kantong rendah yang terletak di atas. Kayu dimasukkan ke
kantong dari konveyor dan masuk ke penggilingan saat tekanan ditarik. Pengisian
kayu ke dalam satu kantong muat dalam jumlah yang besar. Katup yang ada di
dalam kantong hanya terbuka ketika tekanan ditarik dan mengakibatkan kayu
tergiling ke mata gerinda. Setiap kantong terdapat operator sendiri yang secara
otomatis mengoperasikan katup dan piston. Rangkaian instalasi gerinda
besar Northern diatur dalam suatu
rangkaian yang terdiri oleh dua gerinda dalam satu rangkaian dan digerakkan
menggunakan tenaga berkekuatan 5000 hp, 11000 volt, dan motor sinkron 60
siklus. Mata gerinda berputar dengan kecepatan sekitar 267 rpm beban motor
dikendalikan oleh pusat pengatur listrik. Kayu dengan ukuran 50 inchi bercampur
dengan air dan digiling pada mata gerinda dengan tekanan 100-250 psi.
Gerinda terus menerus
berputar tanpa gangguan dan membawa kayu menuju mata gerinda. Pengembangan
teknologi gerinda terus berkembang dikemudian hari menggantikan gerinda semi
otomatis, tujuan utama dalam perkembangan tersebut adalah untuk meningkatkan
kapasitas produksi. Yang termasuk gerinda otomatis adalah gerinda tiga kantong,
gerinda rantai Warren, dan gerinda cincin atau rotary. Gerinda jenis Kamyr
adalah gerinda dua kantong, dioperasikan dengan sistem hidrolik, mata gerinda
terus menerus berputar dan dilengkapi dengan perangkat aspring untuk memasukkan
kayu di bawah saat tekanan bergerak menuju muatan dan praktis berulang terus
menerus. Gerinda jenis Kamyr terutama
banyak digunakan di Eropa.
Gerinda jenis Warren dan
gerinda jenis rantai Voith banyak digunakan di Eropa. Pada gerinda ini, kayu
ditempatkan pada satu kantong dan ditarik terus-menerus menggunakan rantai yang
dirancang khusus menuju mata gerinda. Grip yang berputar menjalankan rantai
berada pada sisi luar kayu. Kecepatan biasanya dikendalikan oleh operator untuk
menjaga beban konstan pada motor listrik penggerak rantai atau untuk menjaga
kecepatan konstan pada poros hidrolik yang digerakkan menggunakan rantai.
Gerinda ini hanya memiliki beban konstan dan mempertahankannya saat menekan
kayu menuju mata gerinda.
Gerinda cincin atau
rotary adalah gerinda modern dimana mata
gerinda diatur sedemikian rupa di bagian dalam cincin atau rotary dengan gerigi
yang terbuat dari besi cor yang berbentuk bulan sabit. Cincin atau rotary
berputar secara perlahan-lahan (satu putaran sekitar 3 sampai 5 menit) searah jarum
jam, sehingga memaksa kayu ditekan terus-menerus ke bawah mata gerinda di dalam
kantong berbentuk bulat secara bertahap. Kecepatan putaran mata gerinda jenis
Robert sekitar 3500 per menit, dan tekanan sekitar 33 psi, pulp dikeluarkan
melalui saluran dari kedua sisinya, kantong penampungan yang digunakan untuk
mengatur daya tampung berada pada badan gerinda. Aliran minyak yang menuju motor fluida diatur
sedemikian rupa agar tetap konstan, dan kecepatan putaran cincin atau rotary
dipertahankan agar tetap konstan yang diatur melalui operator. Dalam setiap
jenis gerinda, tekanannya tidak seragam, tetapi berbeda tergantung dari mata
gerinda dan ring luarnya. Karena muatan penggilingan yang besar dengan
kecepatan tinggi sehingga tidak meninggalkan serpihan kasar pada saat
penggilingan.
3.5.
Refiner
Refiner
di unit persiapan bahan merupakan mesin penting dan sangat menentukan
kelancaran mesin kertas dan kualitas kertas yang dihasilkan. Disisi lain mesin
refiner merupakan mesin yang mengkonsumsi energi paling besar. Operator refiner
sering hanya mengacu ke freeness dan kekuatan serat yang dapat dicapai tetapi
kurang memperhatikan jumlah energi per ton pulp yang digunakan serta kapasitas
optimal mesin refiner, sehingga refiner sering menjadi bottle neck dan mesin kertas terpaksa menurunkan kecepatan karena
ada gangguan di salah satu mesin refiner. Perpindahan massa dan perpindahan
energi refiner tidak diketahui secara pasti, akan tetapi terjadi dampak yang
signifikan terhadap kelancaran mesin dan kualitas produk.
Defibrator adalah termomekanik pembuatan pulp refiner
dimana bahan pulp, seperti serpihan kayu, dan uap antara cakram gerinda
berputar (rotor) dan disk stasioner (stator) masing-masing dengan alur radial pada
permukaan grinding. Serpihan kayu dimasukkan ke pusat dan dipecah sebagai gaya
sentrifugal mendorong mereka menuju lingkar cakram dimana alur yang lebih halus
untuk menghasilkan serat kayu. Ukuran dari serat halus bisa sampai batas
tertentu dikendalikan dengan mengubah jarak antara cakram dimana jarak yang dekat
menghasilkan serat halus tetapi juga membutuhkan kekuatan grinding lebih
tinggi. Kapasitas per mesin sangat ditentukan oleh kecepatan rotor, jauh di
atas 1000 rpm.
3.6. Perbandingan antara Metode Mekanik dan Metode Kimia
Tabel
1. Perbandingan metode mekanik dengan metode kimia
Metode Mekanik
|
Metode Kimia
|
Kelebihan
1. Segi Kualitas
· Yield 90-95 %
· Tidak Berbau
2. Segi Ekonomi
· Biaya produksi lebih kecil
3. Segi Ekologi
· Tanpa penggunaan bahan kimia
· Memberikan rendemen yang lebih tinggi (90-98%)
Kekurangan
1. Segi Kualitas
· Kekuatan kurang dan tidak stabil
· Sulit diputihkan
· Banyak serat kayu
yang rusak
· Bahan baku kayu daun jarum dan kayu daun lebar
berkerapatan rendah
2. Segi Ekonomi
· Waktu pemasakan yang panjang
3. Segi Ekologi
·
Penggunaan
energy yang lebih tinggi untuk menggerakkan gerinda besar
|
Kelebihan
1. Segi Kualitas
· Kekuatan pulp kuat dan stabil
· Pulp lebih mudah di putihkan
· Serat kayu yang rusak relatif sedikit
· Semua jenis kayu bisa digunakan sebagai bahan baku
2. Segi Ekonomi
· Waktu pemasakan yang pendek
3. Segi Ekologi
·
Efisien
dalam penggunaan kembali bahan kimia dan energy
Kekurangan
1. Segi Kualitas
· Yield 50%
· Berbau busuk
2. Segi Ekonomi
· Biaya produksi lebih mahal karena penggunaan
bahan-bahan kimia dalam jumlah besar
3. Segi Ekologi
· Berpotensi mencemari lingkungan
· Memberikan rendemen yang lebih rendah (40-52%)
|
IV.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari
pembahasan secara umum yang telah dipaparkan, dapat diketahuai bahwa pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat
(kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis,
semikimia, kimia). Pulp terdiri dari serat-serat (selulosa dan hemiselulosa)
sebagai bahan baku kertas. Macam-macam proses pembuatan pulp ada tiga. Proses
yang paling sering digunakan dalam pembuatan pulp adalah proses kimia yaitu
proses sulfat (kraft), proses mekanik dan proses semi kimia. Macam-macam proses
Kimia : Proses Sulfat (Kraft) Proses Soda Proses Sulfit Proses pembuatan pulp
secara kimia dengan proses sulfat : Pemilihan jenis kayu Persiapan kayu Pulping
Washing Refining Oksigen Delignification Bleaching
4.2.
Saran
Dengan
adanya pembahasan mengenai industri kertas dengan metode mekanik Modifikasi produk, untuk
meningkatkan usia produk (tahan lama), untuk mempermudah daur ulang dan
minimisasi dampak lingkungan dari pembuangan produk tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Rana. 2013. Proses Pembuatan
Pulp Secara Mekanik. http://ranaardila.blogspot.com/2013/04/proses-pembuatan-pulp-secara
-mekanik.html Diunduh pada tanggal 16 Mei 2013.
James P. Casey. 1966. Pulp
and Paper, Chemistry and Chemical Technology Volume 1. Interscience Publisher
Inc. New York
Anonim. Pulp and Paper. http://www.authorstream.com
/Presentation/aSGuest136252-1431643-pulp-and-paper/.
Diakses pada tanggal 16 Mei 2013.
Anonim.
Kertas. http://kertassss.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 16 Mei 2013.
Faisal.
2013. Industri Kertas. http://faisalichal.blogspot.com/2013/01/industri-kertas-a.html/ Diakses pada
tanggal 16 Mei 2013.
pembuatan pulp secara mekanik memang dimasak atau di giling? tolong beri alasannya yaa.
BalasHapusMenjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower, chiller,evapko, boiler, oli industri, defoamer anti busa dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusWA:0813-1084-9918
Terima kasih
Pada bagian ini bubur pulp dari hasil tahap bleaching akan melalui tahap penyaringan yang terdiri dari beberapa tahap yaitu primary,secondary dan tertiary yang bertujuan mendapatkan pulp yang bersih karena pulp yang di hasilkan selain mempunyai derajat kecerahan yang bagus juga harus bersih dari kotoran kemudian pulp di buat menjadi lembaran yang di sebut pulp sheet yang bertujuan menghemat dan mempermudah pengiriman ke customer (pelanggan).Pulp yang di hasilkan selain harus mempunyai standar brightness dan kotoran juga harus mempunyai viscosity dan physical properties yang bagus sehingga mempunyai harga jual yang bagus di pasaran.Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas
BalasHapus